Kamis, 05 November 2009

TIMNAS Di Hantui Cidera Tumit

detiksport/Resha Pratama
Jakarta - Masalah baru menghinggapi persiapan timnas Indonesia jelang laga PPA 2011 bulan depan. Para punggawa 'Merah Putih' banyak yang digerogoti cedera di tumit karena buruknya lapangan di Indonesia.

Itulah pengakuan pelatih timnas Benny Dollo dalam pertemuan dengan wartawan usai latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (27/10/2009). Para pemain macam Firman Utina, Isnan Ali, Charis Yulianto, Saktiawan Sinaga dan Bambang Pamungkas bermasalah dengan tumit mereka.

"Saya juga heran kenapa kok hampir semua pemain terkena cedera seperti ini. Cedera tumit ini baru-baru kali ini dirasakan oleh para pemain. Saya rasa ini mungkin karena faktor lapangan di Indonesia yang keras. Kalau di GBK sini kan bagus, " analisa Bendol.

"Untungnya Firman sudah mulai membaik walaupun belum 100 persen full sembuh. Kami juga akan pantau kondisi pemain yang lain. Saya sendiri saja kena juga kok cedera tumit itu," sambungnya.

Dalam sesi latihan hari ini, Markus Horisson dan Syamsul Chaeruddin sudah bergabung dengan rekan-rekannya. Sementara trio Persipura, Boaz Solossa, Ian Louis Kabes dan Ricardo Salampessy belum menunjukkan batang hidungnya.

"Untuk Boaz, Kabes dan Ricardo akan berangkat dari Papua besok jam 8 pagi. Mereka akan segera bergabung dengan kami," yakin pria asal Manado itu.

Sementara untuk porsi latihan yang diberikan hari ini lebih banyak pada penajaman soal kemampuan pemain menghadapi situasi bola mati. Pantauan detiksport, para pemain tengah dan depan diberi banyak porsi untuk mengeksekusi tendangan bebas dan sepak pojok. Untuk pemain belakang lebih pada menghalau serangan lawan.

"Kami sekarang lebih pada penajaman soal set piece, teknik dan taktis untuk melawan kuwait. Kalau yg latihan fisik, strength dan endurance sudah tak mungkin karena sudah dilakukan di klub masing-masing," tuntas Bendol.

Bambang Pamungkas dkk akan melakoni partai ujicoba kontra PS TNI AD pada Kamis (29/10).

Merah Putih Kurang Membunuh

detiksport/Resha Pratama
Jakarta - Timnas Indonesia harus menelan kekalahan 1-3 dari Singapura dalam laga ujicoba. Hasil tersebut timbul akibat kurangnya sentuhan sehingga killer instinct para pemain tak muncul.

Dalam laga persahabatan jyang berlangsung di Kallang National Stadium, Rabu (4/11/2009), timnas tertinggal lewat gol Aleksandre Duric sebelum Eka Ramdani menyamakan kedudukan. Tapi dua gol tambahan dari Noh Alam Syah dan Duric lagi menamatkan perlawanan timnas.

Sebuah hasil mengecewakan mengingat laga ujicoba ini sebagai persiapan timnas untuk melakoni partai Pra Piala Asia 2011 kontra Kuwait, 14 dan 18 November. Menurut pelatih Benny Dollo, kekalahan itu diakibatkan kurangnya Bambang Pamungkas cs melakoni laga ujicoba serupa.

Terakhir Indonesia berlaga di level Internasional adalah saat bermain imbang 0-0 dengan Australia bulan Januari lalu, juga dalam PPA 2011.

“Para pemain kehilangan sentuhan berlaga di ajang internasional. Setelah terakhir melawan Australia Januari lalu, para pemain langsung balik ke klub. Sehingga para pemain kurang bermain utuh sebagai timnas,” analisa Bendol ketika dihubungi wartawan, Kamis (5/11) sore WIB.

Selain faktor hilangnya sentuhan para pemain itu, Bendol juga meyoroti masalah cedera yang masih mendera beberapa pemain andalannya seperti Charis Yulianto yang masih dalam penyembuhan usai cedera tumit dan Firman Utina dengan masalah yang sama. Serta striker andalan timnas, Boaz Solossa, yang absen dalam laga ujicoba itu.

“Para pemain tersebut adalah kunci strategi kami. Makanya tim kami kurang lengkap. Setelah partai ini, kami akan mengevaluasi semaksimal mungkin kekurangan yang ada,” tukas mantan arsitek Persita Tangerang dan Arema Malang itu.

Yang terakhir Bendol juga akan membangkitkan semangat para pemainnya untuk lebih 'tulus' membela nama negara.

“Para pemain masih terbawa pola permainan klub masing-masing. Saya tidak lihat adanya rasa juang membela negara. Mereka harus tumbuhkan itu lebih di dalam dada mereka,” tegasnya.

BEPE: Jangan Berhenti Bermimpi

Bambang Pamungkas

Bambang Pamungkas mengaku bisa seperti sekarang ini karena dia punya mimpi. Berawal dari mimpi tersebut Bambang menjadi striker timnas Indonesia seperti sekarang ini.

"Saya kecil berada di daerah Salatiga. Saya punya mimpi setelah melihat Kurniawan," kata bintang Persija Jakarta ini saat peluncuran program Biskuat mencari 11 Laskar Pamungkas terbang ke Afrika Selatan di Planet Futsal, Kuningan, Jakarta, Kamis (29/10).

"Itu menjadi modal sebagai motivasi saya untuk berjuang keras sehingga bisa menjadi sekarang ini. Jadi saya berharap anak-anak tidak pernah berhenti bermimpi. Siapa tahu mimpi kita menjadi kenyataan," lanjut pria yang dikenal dengan sapaan Bepe ini.

Bepe mengakui bahwa program buat sekarang ini banyak tapi fasilitas yang kurang. "Fasilitas buat anak-anak sekarang ini kurang. Sebab itu, ini yang kita akan share sehingga muncul bakat-bakat yang baru," ujarnya.

Kepedulian Bepe dibuktikan dengan ikut ambil bagian sebagai pembimbing program berskala nasional bertajuk "Biskuat Akademi Juara 2009", yang merekrut 50 anak umur 7 sampai 12 tahun dari empat kota di Indonesia.

Pria kelahiran Getas, Kabupaten Semarang 10 Juni 1980 ini mengakui bahwa dia terlibat program ini karena dia merasa yakin bahwa setiap anak Indonesia punya potensi. Hal itu yang coba diangkat oleh Bepe bersama Biskuat.

"Memang tidak banyak kompetisi yang ada di Indonesia yang berkesinambungan. Dengan program ini diharapkan bisa berkelanjutan dan Biskuat telah menyediakan sarana dan ini bisa menjadi solusi," ungkapnya.

Bepe memang dianggap sosok pas sebagai brand endorser Biskuat. "Bambang pantas menjadi model melihat perjuangan dengan keterbatasannya dia bisa sukses," kata Ade Savitri, marketing manager dari PT Kraft Foods

Malaysia Tertarik co-host Piala Dunia 2022

World Cup Trophy

Rencana Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 diapresiasikan secara serius Malaysia yang mengusulkan untuk menjadi tuan rumah bersama nantinya.

Rencana ini terungkap saat Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Ahmad Shabery bin Cheek, berjumpa dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia terbaru, Andi Alfian Malaranggeng.

Keduanya tengah membahas hubungan kerjasama antara Malaysia dan Indonesia di sejumlah bidang yang terkait dengan kepemudaan dan olahraga.

"Saya mengagumi program-program yang disiapkan kantor Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, termasuk rencana menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun 2022," kata Ahmad Shabery bin Cheek, Senin (26/10).

"Saya berharap, Indonesia bisa menyelenggarakannya bersama Malaysia. Meski masih dalam wacana, tapi saya akan terus berkomunikasi dengan Pak Andi," tambahnya.

Menanggapi usulan ini, Andi hanya mengatakan akan menindaklanjutinya. Hal ini dikuatkan dengan keinginannya segera berkomunikasi dengan Dato sesegera mungkin.

"Saya sudah bertukar nomor telepon seluler dengan Dato Shabery. Saya setiap saat bisa dihubungi untuk berdiskusi," ucap Andi singkat.

Asia berpeluang besar akan menjadi tuan rumah Piala Dunia di tahun 2018 dan 2022. Jika dilihat siklusnya, Piala Dunia 2018 dan 2022 adalah 'jatah' negara-negara Amerika Utara dan Tengah (Concacaf), Oceania, Asia (AFC) dan Eropa (UEFA).

Indonesia sendiri akan bersaing dengan negara lainnya yakni Jepang, Amerika Serikat, Spanyol-Portugal, Belanda-Belgia, Meksiko, Australia, Inggris, Rusia dan Qatar untuk memperebutkan kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022.

Pengumuman siapa yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 akan dilakukan pada Desember 2010. Sayangnya, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang belum melengkapi proposal dengan tak mengirimkan logo Piala Dunia 2022 untuk bidding tersebut.

Beckam Menderita

Beckham menderita
November 6, 2009 by bola
David Beckham

David Beckham sangat ingin masuk ke dalam skuad Inggris. Demi melancarkan keinginan, dia pun menyeberang ke AC Milan kendati ini sebenarnya membuat dia menderita. Kenapa?

Dari bulan Januari sampai bulan Juni 2010 Beckham akan bergabung dengan Milan dalam status pemain pinjaman setelah mendapatkan izin dari LA Galaxy tempatnya bernaung.

Keputusan pemain berusia 34 tahun itu tampil untuk Milan sebenarnya dia akui sendiri tidak menyehatkan koceknya. Artinya, Beckham justru kehilangan uang dengan kepindahan tersebut.

Akan tetapi, perkara uang itu tidak terlalu dia permasalahkan. Yang bikin Beckham lebih menderita justru adalah kenyataan bahwa dia harus rela tak bisa setiap hari bersua keluarga yang ditinggal di LA.

"Yang terberat adalah aku pergi dan meninggalkan keluarga selama enam bulan. Mereka datang dan menemuiku selama sepekan dalam setiap delapan minggu," tuturnya kepada Radio Fox Sports yang dikutip Reuters.

"Semua orang yang mengenalku tahu bagaimana perasaanku tentang anak-anakku, tentang istriku dan keluargaku, dan aku benci jauh dari mereka. Jauh dari keluarga dan anak-anakku bikin aku menderita," curhat Becham.

Jika memang begitu, kenapa mantan bintang Real Madrid dan Manchester United itu tidak sekalian "boyongan" saja untuk sementara ke Italia? Ini tak dia lakukan juga karena sayang dengan keluarga.

"Aku pergi dan tinggal di Italia, dan aku tak bisa membawa keluargaku karena para putraku sudah betah di sekolah dan kami sebagai orangtua tak mungkin bikin mereka jadi tidak betah (kalau harus pindah)," tukasnya.

Besarnya penderitaan Beckham selama enam bulan ke depan itu sendiri dinilainya sebagai sebuah harga yang pantas dalam usahanya memastikan satu tempat di timnas Inggris untuk Piala Dunia 2010 nanti.

"Itu satu-satunya alasan aku memilih jauh dari keluarga selama enam bulan," demikian Beckham.

Fabregas: Arsenal Belum Lolos

Cesc Fabregas

Arsenal tinggal sejengkal lagi maju ke babak knock-out Liga Champions. Tapi Cesc Fabregas minta timnya tetap fokus memastikan tiket sekaligus melengkapi dengan titel.

Kemenangan meyakinkan 4-1 dicetak oleh Arsenal atas AZ Alkmaar di Emirates. Hasil itu bikin 'Gudang Peluru' memimpin Grup H dengan angka 10 dan di ambang babak 16 besar.

"Kami belum pasti lolos jadi kami harus terus berjuang sampai akhir. Bahkan jika kami sudah lolos hari ini kami akan tetap ingin terus menang dan membidik enam poin (di dua laga selanjutnya). Itu mentalitas kami," seru Fabregas kepada Sky Sports 2.

Kapten Arsenal atas Spanyol itu juga menegaskan apa yang dicapai oleh timnya baru benar-benar akan berarti jika mereka bisa melengkapinya dengan gelar juara.

"Ini baru di awal musim, belum ada apa-apa yang kami capai, kami ingin terus sampai akhir. Aku akan merasa akan jadi sesuatu yang spesial jika kami memenangi sesuatu."

"Kami ingin menang dan jika pada akhirnya kami memenangi sesuatu, baru kami akan bilang sudah menjalani tahun yang bagus. Kami masih bisa lebih baik lagi jadi kami akan terus berbenah di partai-partai selanjutnya," tandas Fabregas.

Fergie Puji Berlian, Anceloti

Alex Ferguson

Jelang pertemuan dengan Chelsea akhir pekan ini, Sir Alex Ferguson berkomentar soal Carlo Ancelotti. Bukan menyerang, Fergie lontarkan pujian.

Dua kemenangan telak--atas Blackburn 5-0 dan 4-0 atas Bolton Wanderers--dalam dua laga terakhir yang diraih Chelsea di Premier League tentunya tak lepas dari pengamatan Fergie.

Manajer Manchester United itu tentu paham bahwa agresivitas The Blues kini tengah tinggi.

Di balik itu semua ada faktor Ancelotti. Fergie menyebut bahwa pelatih asal Italia itu kini membuat Chelsea lebih konsisten dibandingkan musim lalu. Taktik diamond yang dibawanya memberi banyak berkah untuk klub asal London tersebut.

"Konsistensi mereka, dibandingkan musim lalu, jelas meningkat di bawah arahan Ancelotti," ujar pria asal Skotlandia ini di Reuters.

"Dia membawa sistem yang dulu digunakannya di AC Milan, yakni formasi berlian di lapangan tengah. Sangat sulit untuk menembus mereka, ketika Anda sudah masuk ke tiga perempat lapangan mereka."

"Penyebabnya mereka memiliki pemain yang sangat dekat dengan area tengah lapangan. Ancelotti juga menggunakan dua penyerang. Itu adalah perubahan besar yang membedakannya dengan (Luiz Felipe) Scolari dan (Claudio) Ranieri," tandasnya.

Kemenangan atas Chelsea di Stamford Bridge, Minggu (8/11/2009), akan membuat MU kembali ke puncak klasemen. Sebaliknya, kalah berarti mereka bakal tertinggal lebih jauh dari sang lawan.