Kamis, 05 November 2009

PSM Kalah Suporter Ngamuk

MAKASSAR - Kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 mulai diwarnai kericuhan ketika suporter PSM Makassar mengamuk karena merasa tidak puas melihat tim kesayangannya dikalahkan PSPS Pekanbaru 1-2 di Stadion Mattoanging, Selasa (3/11) malam. Laga ini sempat dihentikan dua kali.

Wasit asal Balikpapan, Najamuddin Asipran, yang memimpin pertandingan terpaksa menghentikan laga tersebut, masing-masing pada menit ke ke-65 dan 81. Keputusan itu terpaksa dilakukan mengingat sejumlah suporter terlihat anarkis dengan melakukan lemparan batu ke dalam lapangan.

Kerusuhan ini muncul setelah tim Juku Eja memang tertinggal 0-2 dari tamunya melalui dua gol yang diciptakan striker PSPS Dzumafo Epandi.

Terkesan tidak mau menerima hasil pertandingan, puluhan penonton yang berdiri di sebelah Utara mulai melemparkan apa saja yang ada, termasuk botol air mineral hingga batu, kondisi ini pun membuat sejumlah pemain PSPS ketakutan dan memilih untuk tidak melanjutkan pertandingan.

Selain melakukan lemparan batu ke dalam lapangan, puluhan penonton itu juga melakukan pembakaran stadion. Namun hal itu bisa diantisipasi aparat keamanan sehingga membuat wasit kembali melanjutkan pertandingan.

Namun setelah berjalan beberapa menit, kericuhan kembali terjadi, para penonton yang tadinya sudah diam kembali melakukan hal serupa, sehingga membuat wasit dan panitia pelaksana pertandingan memutuskan untuk kembali menunda hingga suasana tenang kembali.

Puluhan petugas keamanan memburu para penonton yang diduga menjadi biang kerusuhan. Hal itu akhirnya berhasil, meski beberapa orang, baik keamanan dan penonton menderita luka-luka akibat terkena lemparan batu.

Sementara itu, Persisam Putra Samarinda bertekad mematahkan ambisi Persela Lamongan untuk merebut kemenangan ketiga beruntun di kandang, pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Surajaya Lamongan, Rabu (4/11).

Pelatih Persisam Aji Santoso yang dihubungi wartawan dari Surabaya, Selasa, mengakui Persela memiliki catatan bagus ketika bermain di depan pendukung fanatiknya dan sulit ditaklukkan.

"Mereka selalu tampil ngotot dan luar biasa bila main di kandang sendiri, tapi kami masih punya peluang untuk mencuri poin," katanya.

Hasil positif saat menahan imbang tuan rumah Persijap Jepara akhir pekan lalu, membuat Aji Santoso lebih percaya dengan motivasi dan semangat anak asuhnya untuk meraih hasil lebih baik di kandang Persela.

"Semaksimal mungkin kami ingin meraih kemenangan, tapi hasil imbang sudah cukup bagus," tambah mantan pelatih yang mengantar tim sepak bola Jatim merebut medali emas PON 2008 lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar