CONTRACT SIGNING
PT. Liga Indonesia kembali memutar kompetisi Divisi Utama 2009/2010, detik-detik menjelang pelaksanaan kompetisi mulai menunjukkan hingar bingarnya. Kompetisi Divisi Utama bukanlah kompetisi kelas dua, justru di kompetisi inilah perjuangan untuk menjadi yang terbaik dihadapkan sejumlah handicap yang tidak mudah ditaklukkan.
Divisi Utama sebagai sebuah kompetisi sepakbola Indonesia memiliki jumlah klub peserta sejumlah 34 klub yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Kompetisi Divisi Utama terbagi menjadi 3 (tiga) wilayah/group, dimana dalam satu group berkisar 10-12 klub yang akan berkompetisi.
Divisi Utama 2009/2010 akan digulirkan pada November 2009 s/d Mei 2010. Kick-off direncanakan bergulir pada tanggal 25 November 2009, akan didahului dengan Managers Meeting pada tanggal 11 November 2009.
Di Kompetisi Divisi Utama 2009/2010 PT. Liga Indonesia akan bergandengan tangan dengan PT. GIS (Graha Indi Sport). GIS yang telah cukup lama terlibat dalam bidang bisnis sepakbola kali ini mencoba tantangan baru dengan menjadi promotor sepakbola nasional melalui kompetisi sepakbola Divisi Utama untuk jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung sejak awal musim ini. Sebuah investasi yang menggembirakan bagi sepakbola Indonesia.
Hari ini (28/10) dikukuhkannya sebuah penandatanganan kontrak kerjasama sebagai wujud kerjasama antara PT. Liga Indonesia sebagai pengelola kompetisi dengan PT. GIS selaku promotor.
Jakarta, 28 Oktober 2009
PT. LIGA INDONESIA
ISL
ISL
ISL
ISL
Langganan
Postingan
Komentar
Timnas Senior Dibekap Singapura
Timnas senior mendapatkan hasil mengecewakan dalam pertandingan ujicoba melawan Singapura di Stadion National, Kallang, Rabu [4/11] malam WIB, menelan kekalahan 3-1.
Hasil itu tentu menjadi modal tidak bagus menjelang pertandingan kualifikasi Piala Asia 2011 melawan Kuwait pada 14 dan 18 November mendatang. Apalagi, kekalahan ini disebabkan timnas senior tidak mampu mengantisipasi bola mati dan umpan lambung pemain Singapura.
Benny Dollo, pelatih timnas senior tetap menerapkan skema 4-2-3-1 dengan menempatkan Bambang Pamungkas sebagai penyerang tunggal. Sedangkan Singapura menggunakan formasi 4-4-2. Bendol, sapaan Benny, mengganti posisi kiper Ferry Rotinsulu dengan Markus Haris Maulana.
Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 6.000 penonton ini, belasan diantaranya suporter Arema Malang yang bekerja di Singapura, pemain Singapura, Shaiful Esah, menjadi bintang dengan membuat tiga assist untuk tiga gol tim Singa.
Indonesia mengambil inisiatif menyerang. Namun itu hanya bertahan selama lima menit. Setelah itu, Singapura mendominasi. Sepuluh menit laga berjalan, gawang Markus sudah kebobolan melalui tandukan ujung tombak Alexander Duric memanfaatkan umpan lambung dari tendangan bebas Shaiful.
Namun keunggulan Singapura tidak bertahan lama, karena Eka Ramdani mampu menyamakan kedudukan dua menit kemudian lewat tendangan kerasnya dari luar kotak penalti yang tak mampu dibendung kiper kedua Hassan Sunny.
Singapura kembali unggul pada menit ke-21 melalui tandukan Noh Shah Alam. Penyerang Arema itu memanfaatkan tendangan bebas Shaiful dari sayap kanan. Hingga babak pertama usai, skor 2-1 untuk keunggulan Singapura tidak berubah, walau timnas senior berbalik mendominasi permainan untuk mengejar ketertinggalan.
Di babak kedua, Bendol melakukan perubahan dengan memasukkan Nova Arianto serta menarik keluar Hariono. Namun perubahan ini tidak membuahkan arti. Singapura justru menambah gol di menit ke-60 melalui Duric yang memanfaatkan sepak pojok Shaiful.
Pasca gol itu, timnas senior kembali mendominasi permainan. Namun, buruknya koordinasi membuat serangan yang dibangun mudah dibaca pemain lawan. Hingga pertandingan berakhir, timnas senior tidak mampu mencetak gol, dan harus mengakui kekuatan Singapura. [donny afroni/goal]
Hasil itu tentu menjadi modal tidak bagus menjelang pertandingan kualifikasi Piala Asia 2011 melawan Kuwait pada 14 dan 18 November mendatang. Apalagi, kekalahan ini disebabkan timnas senior tidak mampu mengantisipasi bola mati dan umpan lambung pemain Singapura.
Benny Dollo, pelatih timnas senior tetap menerapkan skema 4-2-3-1 dengan menempatkan Bambang Pamungkas sebagai penyerang tunggal. Sedangkan Singapura menggunakan formasi 4-4-2. Bendol, sapaan Benny, mengganti posisi kiper Ferry Rotinsulu dengan Markus Haris Maulana.
Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 6.000 penonton ini, belasan diantaranya suporter Arema Malang yang bekerja di Singapura, pemain Singapura, Shaiful Esah, menjadi bintang dengan membuat tiga assist untuk tiga gol tim Singa.
Indonesia mengambil inisiatif menyerang. Namun itu hanya bertahan selama lima menit. Setelah itu, Singapura mendominasi. Sepuluh menit laga berjalan, gawang Markus sudah kebobolan melalui tandukan ujung tombak Alexander Duric memanfaatkan umpan lambung dari tendangan bebas Shaiful.
Namun keunggulan Singapura tidak bertahan lama, karena Eka Ramdani mampu menyamakan kedudukan dua menit kemudian lewat tendangan kerasnya dari luar kotak penalti yang tak mampu dibendung kiper kedua Hassan Sunny.
Singapura kembali unggul pada menit ke-21 melalui tandukan Noh Shah Alam. Penyerang Arema itu memanfaatkan tendangan bebas Shaiful dari sayap kanan. Hingga babak pertama usai, skor 2-1 untuk keunggulan Singapura tidak berubah, walau timnas senior berbalik mendominasi permainan untuk mengejar ketertinggalan.
Di babak kedua, Bendol melakukan perubahan dengan memasukkan Nova Arianto serta menarik keluar Hariono. Namun perubahan ini tidak membuahkan arti. Singapura justru menambah gol di menit ke-60 melalui Duric yang memanfaatkan sepak pojok Shaiful.
Pasca gol itu, timnas senior kembali mendominasi permainan. Namun, buruknya koordinasi membuat serangan yang dibangun mudah dibaca pemain lawan. Hingga pertandingan berakhir, timnas senior tidak mampu mencetak gol, dan harus mengakui kekuatan Singapura. [donny afroni/goal]
persema bermasalah di '' Team Work''
Pelatih Persema Subangkit harus membenahi skuadnya sebelum menjalani laga away Minggu (8/11) melawan Persitara Jakarta Utara. Perbaikan tim tidak terlepas buruknya penampilan Suroso dan kawan-kawan saat menjalani uji coba dengan Persema U-21 di Stadion Gajayana Selasa (3/11). Persema senior dibuat malu setelah dikalahkan anak didik Sugeng Widodo itu dengan skor 2-3.
Subangkit menilai kekalahan dalam uji coba itu disebabkan kerja sama tim (team work) jelek. Apalagi, Persema kehilangan dua pemain belakang, Aris Budi Prasetyo dan Munhar, yang cedera. Skuadra Persema juga cenderung bertahan. Tetapi akibatnya, malah membuat pemain bertahan kebingungan posisi. Celah itulah yang mampu dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemain Persema U-21.
Subangkit sendiri tak punya waktu banyak untuk membenahi tim. Sebab, Bima Sakti dan kawan-kawan akan berangkat ke Jakarta besok Jumat. "Cukup bagi saya untuk membenahi tim," ucapnya.
Untuk meningkatkan kerja sama tim, anak didiknya akan di-drill dengan latihan game. Program inilah sekaligus digunakan Subangkit untuk memantapkan pola. Melawan Persitara, Subangkit akan menerapkan pola 4-4-2.
Namun, untuk menjalankan pola tersebut, Subangkit juga harus memeras otak. Itu tidak terlepas dari absennya dua pemain belakang. "Gambaran pemain memang sudah ada, tapi harus saya coba dulu," kata mantan pelatih Persekabpas ini.
Dua pemain yang disiapkan mengisi bek adalah Kasan Soleh dan Jainal Ichwan. Mereka akan mendampingi Suroso dan Seme Pierre Patrick. [yon/yn/jawapos]
Subangkit menilai kekalahan dalam uji coba itu disebabkan kerja sama tim (team work) jelek. Apalagi, Persema kehilangan dua pemain belakang, Aris Budi Prasetyo dan Munhar, yang cedera. Skuadra Persema juga cenderung bertahan. Tetapi akibatnya, malah membuat pemain bertahan kebingungan posisi. Celah itulah yang mampu dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemain Persema U-21.
Subangkit sendiri tak punya waktu banyak untuk membenahi tim. Sebab, Bima Sakti dan kawan-kawan akan berangkat ke Jakarta besok Jumat. "Cukup bagi saya untuk membenahi tim," ucapnya.
Untuk meningkatkan kerja sama tim, anak didiknya akan di-drill dengan latihan game. Program inilah sekaligus digunakan Subangkit untuk memantapkan pola. Melawan Persitara, Subangkit akan menerapkan pola 4-4-2.
Namun, untuk menjalankan pola tersebut, Subangkit juga harus memeras otak. Itu tidak terlepas dari absennya dua pemain belakang. "Gambaran pemain memang sudah ada, tapi harus saya coba dulu," kata mantan pelatih Persekabpas ini.
Dua pemain yang disiapkan mengisi bek adalah Kasan Soleh dan Jainal Ichwan. Mereka akan mendampingi Suroso dan Seme Pierre Patrick. [yon/yn/jawapos]
Persijap rugi 600 juta
Persijap Jepara mengklaim menderita kerugian Rp600 juta. Jumlah ini muncul akibat siaran langsung televisi dari tiga pertandingan home terakhir.
Persijap sudah menjalani lima pertandingan dan empat di antaranya adalah laga kandang. Klub berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut sukses meraup pendapatan Rp224 juta pada home pertama versus Pelita Jaya, Rabu (14/10). Status bentrok tersebut tidak disiarkan langsung. Namun, klub mengalami penurunan sampai 82,6% saat menjamu Persitara Jakarta Utara dengan status pertandingan live. Ketua Panpel Persijap Soetedjo mengaku, klub dirugikan dengan program siaran langsung pertandingan.
”Kami mengalami kerugian besar sampai Rp600 juta dari tiga live terakhir. Kami bisa meraih pendapatan maksimal pada laga pertama karena tidak live. Kami berharap live untuk Persijap dikurangi. Penonton jadi enggan ke stadion dan memilih menonton laga dari rumah. Situasi ini bukan hanya buruk bagi klub, tapi juga pemain. Dukungan bagi mereka banyak berkurang,” katanya kemarin di kantor PT Liga Indonesia.
Soetedjo menambahkan, klub terancam gagal memenuhi kuota penjualan tiket sebesar Rp4,5 miliar semusim. Problem menjadi bertambah lantaran subsidi klub dari APBD turun 50% atau Rp5 miliar dari musim sebelumnya.
”Kami memang menderita kerugian ganda. Masalah bertambah karena Persijap masih dijatah enam live. Kondisi klub sejak awal kan sudah sulit. Lalu, bagaimana kami membiayai operasional tim? Kompensasi dari live memang ada, tapi jumlahnya tidak sebanding,” lanjutnya. Klub kabarnya mendapatkan pemasukan Rp30 juta dari penjualan hak siar sore hari. Jumlah tersebut bertambah Rp5 juta bila pertandingan digelar malam hari. Nilai hak siar itu sebenarnya naik dari tahun pertama kompetisi yang hanya mematok harga Rp30 juta per laga untuk waktu malam hari dan Rp20 juta pada sore hari.
Laskar Kalinyamat saat itu meraup pendapatan Rp180 juta dari tujuh live. ”Kalau tidak live, bisa lebih dari itu,” katanya. Laskar Kalinyamat berharap Liga merevisi kebijakannya tersebut, meski beberapa solusi coba ditawarkan. Soetedjo mengatakan, Liga menyarankan agar klub mengoptimalkan pemasukan dari pemasangan adboard. Stadion Gelora Bumi Kartini dinilai masih bisa menampung tujuh adboard.
Sementara itu, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono menegaskan siap membantu Laskar Kalinyamat. Caranya dengan mencarikan sponsor. ”Dengan begitu, diharapkan Persijap tak terlalu banyak kehilangan pendapatan karena penurunan jumlah penonton,” katanya. [wahyu argia/sindo]
Persijap sudah menjalani lima pertandingan dan empat di antaranya adalah laga kandang. Klub berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut sukses meraup pendapatan Rp224 juta pada home pertama versus Pelita Jaya, Rabu (14/10). Status bentrok tersebut tidak disiarkan langsung. Namun, klub mengalami penurunan sampai 82,6% saat menjamu Persitara Jakarta Utara dengan status pertandingan live. Ketua Panpel Persijap Soetedjo mengaku, klub dirugikan dengan program siaran langsung pertandingan.
”Kami mengalami kerugian besar sampai Rp600 juta dari tiga live terakhir. Kami bisa meraih pendapatan maksimal pada laga pertama karena tidak live. Kami berharap live untuk Persijap dikurangi. Penonton jadi enggan ke stadion dan memilih menonton laga dari rumah. Situasi ini bukan hanya buruk bagi klub, tapi juga pemain. Dukungan bagi mereka banyak berkurang,” katanya kemarin di kantor PT Liga Indonesia.
Soetedjo menambahkan, klub terancam gagal memenuhi kuota penjualan tiket sebesar Rp4,5 miliar semusim. Problem menjadi bertambah lantaran subsidi klub dari APBD turun 50% atau Rp5 miliar dari musim sebelumnya.
”Kami memang menderita kerugian ganda. Masalah bertambah karena Persijap masih dijatah enam live. Kondisi klub sejak awal kan sudah sulit. Lalu, bagaimana kami membiayai operasional tim? Kompensasi dari live memang ada, tapi jumlahnya tidak sebanding,” lanjutnya. Klub kabarnya mendapatkan pemasukan Rp30 juta dari penjualan hak siar sore hari. Jumlah tersebut bertambah Rp5 juta bila pertandingan digelar malam hari. Nilai hak siar itu sebenarnya naik dari tahun pertama kompetisi yang hanya mematok harga Rp30 juta per laga untuk waktu malam hari dan Rp20 juta pada sore hari.
Laskar Kalinyamat saat itu meraup pendapatan Rp180 juta dari tujuh live. ”Kalau tidak live, bisa lebih dari itu,” katanya. Laskar Kalinyamat berharap Liga merevisi kebijakannya tersebut, meski beberapa solusi coba ditawarkan. Soetedjo mengatakan, Liga menyarankan agar klub mengoptimalkan pemasukan dari pemasangan adboard. Stadion Gelora Bumi Kartini dinilai masih bisa menampung tujuh adboard.
Sementara itu, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono menegaskan siap membantu Laskar Kalinyamat. Caranya dengan mencarikan sponsor. ”Dengan begitu, diharapkan Persijap tak terlalu banyak kehilangan pendapatan karena penurunan jumlah penonton,” katanya. [wahyu argia/sindo]
gandeng konsultan belum dapat izin negara
Nah, langkah awal PSSI adalah menggandeng Michel Bacchini sebagai konsultan. Pengalaman Bacchini menjadi salah satu alasan pemilihan pria asal Swiss itu. Namun, ada latar belakang yang lebih penting. Yakni, kedekatannya dengan pejabat Exco dan petinggi FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional)," ujar Nurdin Halid, ketua umum PSSI, di Jakarta kemarin (1/11).
Pengalaman Bacchini memang seabrek. Salah satunya, dia nyaris memenangkan Maroko dalam bidding Piala Dunia 2010. Bacchini juga menjadi venue director UEFA Champions League.
Kedekatan Bacchini dengan FIFA dinilai dari salah satu jabatannya. Pria yang genap berusia 43 tahun pada 14 November nanti itu pernah menjabat sebagai asisten direktur keuangan FIFA pada 1996. Penandatanganan kontrak Bacchini sebagai konsultan PSSI dilakukan di kantor PSSI, kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Sayang, Nurdin ogah menyebut nilai kontrak tersebut.
Bacchini tampak antusias dengan tugasnya. Dia mengatakan segera mengurus kepindahannya ke Jakarta. "Tugas ini sangat berat. Tapi, saya yakin bakal sukses," ujarnya.
Salah satu hal yang membuatnya harus berpikir keras adalah minimnya sarana sepak bola bertaraf internasional di Indonesia seperti yang disyaratkan FIFA. "Kondisi Jepang dan Korea saat ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 hampir sama dengan Indonesia. Nyatanya, mereka bisa," tutur Bacchini.
Lagi pula, lanjut dia, sarana bukanlah satu-satunya tiket kemudahan menjadi tuan rumah. Keamanan nasional serta dukungan masyarakat Indonesia, Asia Tenggara, dan Asia juga menjadi aspek penting. "Waktunya sangat memungkinkan untuk menyiapkan sarana sampai 2022. Untung, Indonesia mendaftarkan diri sebagai tuan rumah pada tahun itu, bukan 2018," tutur mantan pemain sepak bola tersebut.
Untuk melancarkan ambisi itu, PSSI merancang kebutuhan sampai Rp 240 miliar. Bakrie Groups menjadi sponsor utama. Alokasi terbesar digunakan untuk promosi dan lobi ke pihak-pihak yang bersangkutan. Jumlahnya mencapai 50 persen dari dana yang direncanakan. Disusul international partner seperti konsultan, outsourcing, dan media material yang mencapai 30 persen. Sisanya dipakai untuk mencukupi akomodasi, travelling, dan komunikasi.
Yang masih menjadi persoalan krusial saat ini, Indonesia belum mengantongi restu dari pemerintah. Surat dukungan baru datang dari Menkokesra kabinet lalu. "Kemananan stadion bisa saja menjadi tanggung jawab PSSI. Tapi, keamanan nasional wajib mendapatkan dukungan dari pemerintah," tutur Bacchini
timnas u-19 ingin rapuhkan australia
Ambisi besar diusung timnas U-19 saat tampil di ajang kualifikasi Grup F AFC U-19 Championship 2010, di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, 7 - 17 November 2009.
Menariknya, karena ambisi yang diusung Syamsir Alam dkk adalah lolos ke putaran final dan menghentikan langkah Australia, sebagai salah satu tim yang diunggulkan.
Demikian dikatakan Demis Djamaoedin, manajer timnas U-19, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (3/11).
Menurutnya, ia sendiri mengaku heran kenapa pemainnya begitu bernafsu ingin menghentikan Australia dari ajang ini. Padahal lawan lain seperti Jepang juga terbilang cukup tangguh.
"Anak-anak sepertinya lebih memilih Jepang sebagai pendamping untuk lolos ke putaran final dari Grup F, ketimbang Australia. Saya sendiri tidak tahu kenapa anak-anak begitu bernafsu ingin menghentikan langkah Australia. Mungkin mereka punya pertimbangan lain," jelas Demis.
Ditambahkan, timnya sudah sangat siap hadapi lawan-lawannya di ajang kualifikasi grup. Di mana pelatih Cesar Payovich asal Uruguay, lanjutnya, telah mengantongi kekuatan calon lawan yang akan dihadapi, yakni Jepang, Australia, Singapura, China Taipe, dan Hongkong.
"Kami optimis bisa melaju ke babak final, karena dua tim terbaik akan tampil mewakili grup F. Terlebih karena Cesar (Payovich) telah mengantongi kekuatan lawan yang akan dihadapi. Harapan, kami anak-anak bisa memberikan yang terbaik," tandas Demis. [yuslan kisra/goal]
Menariknya, karena ambisi yang diusung Syamsir Alam dkk adalah lolos ke putaran final dan menghentikan langkah Australia, sebagai salah satu tim yang diunggulkan.
Demikian dikatakan Demis Djamaoedin, manajer timnas U-19, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (3/11).
Menurutnya, ia sendiri mengaku heran kenapa pemainnya begitu bernafsu ingin menghentikan Australia dari ajang ini. Padahal lawan lain seperti Jepang juga terbilang cukup tangguh.
"Anak-anak sepertinya lebih memilih Jepang sebagai pendamping untuk lolos ke putaran final dari Grup F, ketimbang Australia. Saya sendiri tidak tahu kenapa anak-anak begitu bernafsu ingin menghentikan langkah Australia. Mungkin mereka punya pertimbangan lain," jelas Demis.
Ditambahkan, timnya sudah sangat siap hadapi lawan-lawannya di ajang kualifikasi grup. Di mana pelatih Cesar Payovich asal Uruguay, lanjutnya, telah mengantongi kekuatan calon lawan yang akan dihadapi, yakni Jepang, Australia, Singapura, China Taipe, dan Hongkong.
"Kami optimis bisa melaju ke babak final, karena dua tim terbaik akan tampil mewakili grup F. Terlebih karena Cesar (Payovich) telah mengantongi kekuatan lawan yang akan dihadapi. Harapan, kami anak-anak bisa memberikan yang terbaik," tandas Demis. [yuslan kisra/goal]
lini belakang timnas rapuh
Charis Yulianto dkk tampak belum sepenuhnya terbebas dari problem pertahanan. Merah Putih takluk 1-3 ketika beruji coba kontra Singapura, Rabu (4/11). Ketiga gol The Lions –julukan Singapura– lahir melalui bola atas. Pelatih Timnas Indonesia Benny Dollo menyatakan, pemanggilan Latief sesuai kebutuhan timnas. ”Lawan selalu unggul postur. Kami akan perbaiki antisipasi bola set piece saat menghadapi Kuwait. Timnas juga sudah memanggil Latief,” ungkapnya kemarin.
Bendol menambahkan, masuknya Latief menggantikan posisi Ricardo Salampessy yang dibekap cedera. Merah Putih yang bertolak ke Kuwait hari ini menyertakan 23 amunisinya, termasuk Boaz Solossa yang sempat ditinggal ketika timnas beruji coba ke Singapura. Nama Latief sebelumnya disebut-sebut sebagai suksesor Charis yang sempat berkutat dengan cedera tumit kiri. ”Kami harus menutup tempat yang ditinggalkan Ricardo. Kami juga ingin mengembangkan pola lain saat menghadapi Kuwait,” lanjutnya. Selain skema 4-2-3-1, Bendol juga menyiapkan pola 3-5-1 saat dijamu Kuwait.
Namun, problem muncul lantaran stok central defender terbatas. Merah Putih hanya berharap kepada Maman Abdurahman, Charis, serta Nova di jantung pertahanan. ”Timnas agak kesulitan kalau memainkan pola 3-5-2 saat menghadapi Kuwait. Kami kehabisan stok pemain pengganti. Postur Latief memang tinggi, tapi semua disesuaikan dengan kondisi di lapangan nanti,” katanya. Namun, pemanggilan Latief tetap terkesan mendadak. Idealnya, Latief juga disertakan saat timnas beruji coba dengan Singapura.
Mungkinkah timnas panik lantaran belum terbebas dari problem bola atas? Yang jelas, laga menghadapi Kuwait jadi pertaruhan timnas. Merah Putih membutuhkan angka untuk mengamankan peluang lolos ke final round Piala Asia 2011. Status Charis dkk saat ini adalah juru kunci Grup B dengan nilai dua dari dua laga. ”Secara tim kami sudah siap melawan Kuwait,” tandasnya.
Sementara itu, Latief menyatakan menerima pemberitahuan timnas pada Rabu (4/11) malam. Mantan pemain PSM Makassar tersebut sibuk menjalani training camp (TC) SEA Games 2009 Laos bersama Merah Putihmuda di Palembang sejak Jumat (25/9).
”Saya tadi malam (kemarin) dihubungi langsung pelatih. Om Benny meminta saya datang ke Jakarta. Katanya, saya disuruh ikut ke Kuwait. Makanya hari ini (kemarin) langsung ke Jakarta,” ujarnya. Mendadak bergabung tidak mengecilkan semangat. Latief mengaku bisa beradaptasi cepat dengan karakter tim.
”Saya kira tidak ada masalah dengan koordinasi di lapangan. Saya pasti bisa menyesuaikan dengan pemainnya lainnya pada beberapa hari ke depan. Kami juga pernah bersama saat menjalani persiapan menghadapi Oman dan Australia lalu,” tandasnya.
persisam klub paling royal
Rp4 miliar lebih “boros” dari Persija Jakarta. Jumlah itu termasuk banderol kontrak Rp1,1 miliar semusim atas nama pemain asal Thailand Pipat Thonkanya. Namun, jumlah tersebut lebih rendah Rp1,83 miliar dari yang dicatatkan Persija Jakarta musim lalu. Elang Borneo –julukan Persisam– juga mendominasi 10 besar pemain dengan gaji tertinggi. Setrip berikutnya dihuni Sriwijaya FC (SFC) dengan total investasi Rp13 miliar setelah itu Persib Bandung (Rp12,5 miliar) serta Persija (Rp12 miliar).
”Rata-rata kontrak enam pemain Persisam sekitar Rp1 miliar. Mereka paling banyak menghabiskan dana untuk kontrak pemain. Sebenarnya selisih pembelanjaan antar klub tidak terlalu besar. Selisih antara Persija dan Persib juga sangat tipis,hanya setengah miliar,” ungkap Sekretaris PT Liga Indonesia Tigorshalom Boboy kemarin. Namun, skuad termahal tak menjamin prestasi. Faktanya, Elang Borneo kini masih terseok-seok di klasemen sementara. Danilo Fernando dkk berada di peringkat 9 dengan nilai lima dari enam pertandingan.
Mereka terpaut enam angka dari runner-up Persijap Jepara yang notabene klub dengan pembelanjaan pemain terendah. Klub berjuluk Laskar Kalinyamat itu hanya menginvestasikan dana pemain Rp5 miliar. Dua setrip teratas gaji pemain terendah menjadi milik mereka, yaitu atas nama Nanang Khanafi dan Alex Fauzi.
”Persijap berani menurunkan pemain muda. Pelatih sudah tahu kebutuhan tim karena sudah bertahan di sana sejak musim lalu. Bukan hanya Persijap, klub lain yang naik daun adalah Persiba Balikpapan. Kondisinya relatif sama. Persisam belum menemukan peak. Tapi, total peredaran kontrak pemain turun dari tahun lalu,” tuturnya.
Tahun kedua Liga Super, klub hanya menghabiskan dana Rp145,637 miliar, menyusut 15% dari musim sebelumnya yang mencapai Rp171,337 miliar. Tigor menambahkan, konsumsi klub terhadap APBD dan pemain asing menurun. Imbasnya, banderol kontrak pemain juga menyusut. Sebagai gambaran, Persija menyusutkan nilai kontrak Bambang Pamungkas 22%. Penurunan pendapatan sampai 26% juga dialami Abanda Herman.
”Terbatasnya penggunaan APBD memang berpengaruh luas,” lanjutnya. Namun, performa klub yang belum seperti diharapkan tak merisaukan manajemen. Persisam. ”Kami memang sudah menghabiskan dana Rp15 miliar untuk pemain. Tapi, situasinya kan masih awal. Komposisi tim sebenarnya bagus dan penurunan masih wajar. Kalaupun harus finis di tengah, itu sudah bagus karena Persisam baru promosi,” sebut Manajer Persisam Aidil Fitri.
Sementara itu, Asisten Manajer Persija Ferry Indra Syarief membenarkan secara finansial Persisam memang lebih siap. ”Persija hanya menghabiskan dana Rp12 miliar. Bambang juga dikontrak Rp1 miliar. Masih ada klub lain yang lebih gemerlap, seperti Persib dan SFC. Tapi, pengeluaran terbesar tetap Persisam karena enam pemain dikontrak lebih dari Rp1 miliar,” tandasnya. Persija saat ini masih berada di peringkat 11 dengan nilai tiga dari dua laga
persebaya dapat bonus
Pemain terbaru Takatoshi Uchida tampak dalam rombongan meski belum mendapat pengesahan dari PT Liga Indonesia. “ITC sudah selesai, tinggal menunggu pengesahan. Kami berusaha sebelum pertandingan sudah bisa disahkan. Untuk pemain dari Asia, tidak terlalu sulit,“ ujar Achmad Munir, Sekretaris Umum Persebaya.
Jika memang tidak bisa tampil, Pelatih Persebaya Danurwindo mengaku sudah menyiapkan antisipasi dengan kembali menurunkan Nugroho Mardiyanto bersama Sunaji mendampingi Anderson da Silva di lini belakang.
“Kalau Taka masih belum tampil, kami sudah siapkan antisipasi. Tapi, secara fisik dia sudah siap tampil,” katanya. Selain Taka, dua pemain asing lainnya, John Tarkpor dan Ngon A Djam juga termasuk dalam rombongan. Sebelumnya Danur mengatakan jika kedua pemain ini belum dalam kondisi 100% siap tempur. Bahkan, Ngon sempat terserang demam akibat radang tenggorokan beberapa hari sebelum keberangkatan.
Jika memang keduanya tampil, akan jadi debut perdana bagi Ngon dan Tarkpor di Liga Super musim ini. Peluang Tarkpor lebih sering tampil sejak menit pertama dibandingkan Ngon. “Meski kami bawa, belum tentu tampil. Kami lihat saja nanti kondisi terakhir mereka, apa siap atau belum,” sebut Danur.
Yang pasti, saat melawan PSPS, Persebaya takkan diperkuat Mat Halil dan kiper Endra Parsetya karena keduanya ditinggal di Surabaya. Endra masih menjalani hukuman larangan tiga kali bertanding, sedangkan Halil cuti karena persiapan menjalankan ibadah haji. Untuk posisi Endra, tidak ada masalah. Karena, Syaifudin tampil cemerlang di bawah mistar gawang saat Persebaya meringkus Persisam Samarinda, 5-2. Namun, untuk pengganti Mat Halil masih meragukan karena Supriyono juga baru sembuh dari sakit, “Persiapan kami sudah matang, termasuk menyiapkan pengganti Halil,“ ujar Danur.
Meski laga away, Persebaya tak ingin pulang dengan tangan hampa. Terbukti, selain membawa kekuatan penuh, manajemen juga melakukan manuver dengan memberikan rangsangan bonus jika Anderson dkk berhasil meraih poin. Tak tanggung-tanggung, jika seri, bonus Rp40 juta sudah menanti. Jika berhasil membawa tiga poin, bonus berlipat jadi Rp80 juta. Sayangnya, tak mudah meraih poin. Sebab, PSPS dalam kepercayaan diri tinggi setelah menang 2-1 di kandang PSM.
“Ini laga away pertama kami. Sudah sewajarnya kami memberikan motivasi bonus kepada pemain, “ ucap Manajer Persebaya Saleh Ismail Mukadar. [
sriwijaya tunggak Rp 1,3 Miliar
Di balik menyandang predikat sebagai tim besar dengan target juara Liga Super, permasalahan dana justru sekarang menghantui tim kebanggaan warga Palembang ini. Setelah diketahui gaji pemain menunggak selama dua bulan, kini manajemen tengah dituntut untuk segera menyelesaikan masalah tunggakan tersebut. Tidak tanggung-tanggung,sekitar Rp1,3 miliar dana segar yang dibutuhkan manajemen untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebagai gambaran, nilai kontrak empat pemain asing SFC Zah Rahan, Kayamba, Obiora, dan Precious berada di kisaran Rp900 juta hingga Rp1,2 miliar.
Sementara itu, pemain berlabel bintang yang masuk timnas Indonesia, seperti Charis Yulianto, Isnan Ali, Arif Suyono, Ponaryo Astaman, Ferry Rotinsulu, M Nasuha, Oktavianus, Christian Worabay, Tony Sucipto, dan Rahmat Rivai, diperkirakan dibanderol Rp750 juta hingga Rp900 juta. Presiden SFC Dodi Reza Alex sendiri menegaskan tetap fokus menjaga kelangsungan klub dan target Laskar Wong Kito dalam kompetisi Liga Super 2009/2010. Bahkan, putra sulung Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin ini berjanji mencari dana talangan untuk membayar gaji pemain yang masih tertunda.
’’Kami tetap berusaha sekuat tenaga mencarikan dana talangan. Jajaran manajemen akan berusaha mengatasi ini agar tidak berlarut-larut. Kami berharap para pemain bersabar dan memaklumi kondisi ini,” kata Dodi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar